Assalamu’alaikum Wr Wb
Selamat pagi
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMAN xx jakarta
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru serta para staf dan karyawan
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini dengan sehat walafiat. Dan saya disini akan menyampaikan tentang kenakalan remaja yang marak terjadi disekitar para remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang melalui masa kanak-kanak, namun belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal pada tahun 1899 di Illionis, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja yakni:
• Penyalah gunaan Narkoba
• Tawuran antar pelajar
• Pergaulan bebas
• Tawuran antar pelajar
• Pergaulan bebas
Salah satu kejadian yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba ialah peristiwa Tugu tani yang belum lama terjadi. Meski hanya penumpang dan pengendara yang teridentifikasi sebagai pemakai narkoba tapi korban akiban pemakaian narkoba lebih dari satu nyawa yang telah hilang.
Adapun hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja yaitu:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri. Hal ini bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru atau teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman bagi remaja.
4. Para remaja harus lebih pandai memilih teman bergaul dan lingkungan yang baik disertai orangtua memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Dapat disimpulkan, bahwa kalian sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menyaring mana hal yang baik dan mana yang berdampak buruk. Tak lepas dari diri tiap siswa, orangtua juga perlu mengawasi dan melakukan larangan atau batasan pada anaknya. Seperti kata pepatah “berpikir dahulu barulah bertindak”.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan hari ini bila ada salah kata saya mohon maaf, akhir kata wabilahitaufik walhidayah.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar