(Wikipedia) Karangan
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima
jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi
Secara sederhana,
narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur
pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut
plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot
atau alur.
Narasi dapat berisi
fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris,
sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi
ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan
contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara
sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus
dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju
klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara
berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang
mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya
dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir
cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun
narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses
kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu,
cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat
disingkat menjadi adik simba.
1.
(What) Apa yang akan diceritakan,
2.
(Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3.
(When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4.
(Who) Siapa pelaku ceritanya
5.
(Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6.
(How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Narasi :
Soekarno mengucapkan
pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama
Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya
sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi berisi
fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi
DESKRIPSI
Tepat pukul 06.00
aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi
sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat
burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.
Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya.
Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar
untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang
ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai.
Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang
belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk
makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku
rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di
jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan
sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan
orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat
sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya.
Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang
rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon
mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan
disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya.
sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah
tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI
ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu
kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Eksposisi
Untuk memperjelas
uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan,
tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang
langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan *
Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik yang
tepat untuk eksposisi:
o
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
o
Peranan majalah dinding di sekolah
o
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya
pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing.
Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang
auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif
untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk
eksposisi:
Pada dasarnya
pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing.
Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing
pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Karangan adalah
hasil dari Inspirasi seseorang yang dituangkan melalui tulisan. Nurdin
(2005:231) mengatakan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulan bahwa karangan adalah hasil dari
inspirasi seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan pengarang.
Karangan dibagi
menjadi 3 :
1. Karangan Ilmiah.
2. Karangan
Non-Ilmiah
3. Karangan
Semi-Ilmiah.
Perbedaan antara karangan ilmiah, non ilmiah dan semi
ilmiah :
A. Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
dalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Selain itu, Ilmiah merupakan
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog
penulisan yang baik dan benar. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa/i dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Adapun jenis
karangan ilmiah yaitu:
* Makalah: karya
tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari
bahasa Arab yang berarti karangan).
* Kertas kerja:
makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam
lokakarya.
* Skripsi: karya
tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
* Tesis: karya tulis
ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
* Disertasi: karya
tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci
Wacana Ilmiah adalah
tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat
bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis.
contoh Wacana Ilmiah
:
Mengenal Kanker
Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim
Kanker servik
umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak
dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab
kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun
dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi
penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini
dan pengobatannya. Akan sangat menakutkan..
Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama
kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat
kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah
mata. Maka waspadalah !
1. Apa itu kanker
serviks? - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker
yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di
bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila
telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di
seluruh tubuh.
2. Seberapa
berbahaya penyakit ini? - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini
penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis
kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap
tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak
8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti
musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai
stadium lanjut.
3. Apa penyebabnya?
- Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini
memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak
berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan
kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga
bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi
dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana
penularannya? - Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual,
terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini
dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ
genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya,
penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh
mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus
ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Apa saja
gejalanya? - Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah
diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan
untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan
penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact
bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar
siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah
menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung,
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
B. Karangan
Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah
adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal). Contohnya : Dongeng, Cerpen, Novel, Drama,
Roman, dll.
Perbedaan Karya
Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah
dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam
dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
- Pertama
Karya ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
- Kedua
Karya ilmiah
bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
- Ketiga
Dalam pembahasannya,
tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis
dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan
inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta
pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak,
gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan
teknis.
Karya nonilmiah
bersifat :
(1) emotif:
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan
dan sedikit informasi.
(2) persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
(3) deskriptif:
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
(4) jika kritik
adakalanya tanpa dukungan bukti.
C. Karangan Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah.
Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang
masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen. Karakteristiknya :
berada diantara ilmiah.
contoh wacana Semi
ilmiah :
Wacana semi-ilmiah
adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa
semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang
kadang-kadang subjektif.
Kesimpulan
Pada karangan
ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non ilmiah memiliki karakteristik
yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan
khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non
ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku, sedangkan
karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Semoga tulisan/artikel di atas dapat bermanfaat bagi readers semua. Admin deshita~! ^^
Sumber dan referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar