Pages

Kamis, 04 Juni 2015

Master Degree....

Hari itu datang juga...
(c)google

Halo, saya ingin berbagi pengalaman saya saat sidang komprehensif paket 1 (yang lebih dikenal sidang kompre) sabtu, 23 Mei 2015. Lokasi sidang di Kampus UG Graha Simatupang. Mengenakan pakaian putih-hitam dan sepatu pantofel hitam saya pun berangkat sekitar 6.30 dari rumah. Sampai kampus cukup cepat, sekitar 6.50 dan langsung menuju ke lantai 5. Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali ke Kampus Simatupang ini, jadi saya sudah cukup mengenal gedung ini.

Oh iya, kenapa saya sidang di Simatupang?

Sidang sebelumnya (2 mei) juga dilaksanakan di Simatupang. Ada berita bahwa pihak kampus bekerjasama dengan polri dalam perekrutan (seleksi masuk) dan menggunakan kampus Depok (D) dan Kenari (A) untuk tes tersebut. Selain itu, kuota peserta sidang tidak terlalu banyak kali ini dan mungkin karena pertengahan bulan Juni sudah mulai puasa. Informasi mengenai perubahan lokasi dan update terbaru mengenai sidang itu sendiri diberikan via sms 2 hari sebelum hari H. Saya sudah mengetahui ini jauh sebelumnya dan karena ragu-ragu akhirnya memutuskan untuk bertanya ke loket sidangnya langsung (loket 15 gd. 4) dan benar saja lokasi untuk sidang tgl 23 di Simatupang.

Sedikit informasi mengenai berkas pendaftaran sidang kompre jurusan sistem informasi :
1. Siapkan fotocopy surat bebas keuangan, 2 buah foto hitam putih ukuran 2x3 yang dicetak dengan kertas Dove
2. Tulis dan salin data sidang yang ada di studentsite di balik fotocopy bebas keuangan tadi
3. Tempelkan 2 buah pas foto di pojok kanan atas dibalik fotocopy bebas keuangan yang berisi data sidang
4. Berikan berkas-berkas tersebut ke loket 15 di gedung 4 kampus D

*Note : syarat-syarat, berkas-berkas dan ketentuan mengenai sidang dapat berubah kapan saja. Untuk informasi lebih lanjutnya, silakan datang langsung ke depan loket yang dituju yang biasanya akan menempelkan peraturan dan ketentuan terbarunya.


Kembali lagi ke cerita awal..

Briefing di mulai setelah cukup banyak mahasiswa/i yang berkumpul di ruangan di lantai 5 tersebut (untuk filkom ada sekitar 50 orang). Saya mendapat kenalan baru juga disana yang ternyata juga seangkatan dengan saya dan memilih paket kompre yang sama dengan saya, namanya D. Saya juga bertemu dengan teman saya lainnya yang pernah sekelas, si T. Oh iya, saya juga sempat melihat dosen KSI saya Pak R. Tak lama Briefing (pengarahan) pun di mulai, dari penjelasan tentang kartu ujian hingga langkah-langkah sidang hari itu. Seusai pengarahan sekitar jam 8, kami dipanggil satu per satu untuk mengumpulkan form foto yang sudah diisi dan ditempel foto + fotocopy KTP + fotocopy ijazah SMA dan mengambil kartu sidang dan SK. Lalu, berdasarkan SK tersebut kita bisa melihat mata kuliah dan nama para penguji. Berikutnya, nama dosen penguji akan disebutkan satu per satu (tiap lantai) oleh panitia (sekretariat) sidang dan jika ada salah satu nama dosen penguji di SK disebutkan maka segeralah menuju ruangan tersebut. Saya dan D berpisah dikarenakan kita berbeda penguji dan ruang sidang. Ketika nama penguji saya disebutkan maka saya langsung menuju ruangan yang di maksud yaitu ruangan 604.
Sesampainya di lantai 6, satu per satu peserta absen dan mendapatkan nomor urut untuk dipanggil masuk ruangan sidang.

Dari tiga penguji di SK (Ibu D – Jaringan Komputer, Ibu L – Sistem Operasi, Pak J – Keamanan Komputer) saya, baru satu penguji yang sudah di ruangan yakni Ibu D dan saya dapat urutan ketiga. Tak lama, Ibu L datang dan menyuruh saya untuk masuk langsung karena mahasiswa lainnya tidak ada yang mau masuk. Ketika di dalam ruangan saya bertemu peserta lainnya yang sedang di sidang oleh Ibu D. Ibu L tiba-tiba berkata, “Karena Pak J ada urusan mendadak, jadi kamu langsung sidang 2 mata kuliah dengan saya. Pertama, mata kuliah Sistem Operasi”. Lalu, saya pun menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan Bu L mengenai Sistem Operasi. Mungkin karena kaget dan terlalu banyak yang saya baca maka ingatan saya akan materi sedikit blur dan penguji agak menggertak saya karena beberapa pertanyaan hanya bisa saya jawab seingatnya saja. Dan sidang berlanjut ke mata kuliah berikutnya, untuk mata kuliah ini jawaban saya lebih buruk dibanding mata kuliah sebelumnya. Tanpa dirasa, waktu berjalan dan saya pun disuruh untuk keluar dan menunggu dipanggil untuk sidang dengan Bu D. Dikarenakan sidang dengan Bu L saya pun langsung membaca materi untuk sidang mata kuliah berikutnya. Alhamdulillah, saya cukup lancar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beliau ajukan.

Seusai sidang ketiga mata kuliah tersebut, saya merasa sidang ini terlalu cepat dan saya merasa tidak puas dan yakin atas jawaban-jawaban saya saat sidang dengan Ibu L. Saya sempat menangis di depan ruangan dan T terus memberikan saya semangat dan menyuruh saya untuk percaya bahwa kita akan lulus. Karena saya sudah selesai, maka saya menemani T untuk dipanggil masuk sidang di depan ruang sidang.

Ketika semua sudah sidang, Ibu L keluar ruangan dan memberi kesempatan kedua kepada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh beliau sebelumnya. Kami diberi waktu terbatas untuk mencari jawaban dan memahaminya sebelum dipanggil masuk lagi oleh Ibu L. Saya, T dan beberapa mahasiswa lainnya pun mulai mencari jawaban dan memahaminya sesuai perintah beliau. Sekitar 15 menit kemudian saya, T dan satu mahasiswa dipanggil masuk lagi. Di dalam kami disuruh menjawab pertanyaan yang tak terjawab tadi secara tertulis di kertas. Saya pun menuliskan materi yang saya baca tadi menggunakan bahasa saya dan pemahaman saya sendiri yang sekiranya cukup dimengerti. Giliran jawaban saya diperiksa beliau, “Ya, sudah. Silakan istirahat di luar dan tunggu pengumumannya”.

Saya keluar pertama, tak lama T juga keluar dan mahasiswa tadi juga keluar. Saya mendapat kenalan baru lagi yang bernama A, dia diuji oleh Pak A dan Pak M yang merupakan orang ternama untuk fakultas ilmu komputer. Saya pun turun bersama A ke lantai 1 untuk menunggu pengumuman. A pun menawarkan saya bekalnya untuk saya makan, ‘baiknya..padahal baru kenal tadi’ dalam hati saya. Karena saya pikir pengumuman sekitar jam 13.30, maka saya dengan santai makan. Tapi ternyata jam 13.00 beberapa mahasiswa/i di lantai 1 mulai naik lift. Dan setelah beberapa suap, saya dan A dan temannya memutuskan untuk naik ke atas. Saya pun memberitahu T dan D ketika saya sudah di lantai 5 dan mahasiswa/i berkumpul di ruangan briefing tadi.

Pengumuman nama dipanggil satu per satu dan dibagi dalam 3 kelompok. T masuk kelompok 2, Saya, D, A dan temannya berada di kelompok 3. Saya pun berdoa agar saya LULUS. Dan ketika kelompok 3 dipanggil, kami semua dinyatakan LULUS!!! Alhamdulillah..

Kali ini, tidak ada yang namanya kloter atau sesi panggil layaknya sidang di Kenari. Disini satu ruangan sudah diisi oleh semua peserta sidang hari itu juga. Selamat yang sudah lulus!

>> Saran buat kalian yang akan sidang, lebih baik bertanya dulu sebelum mendaftar sidang di Loket 15. Jadi kali bisa mengetahui kapan sidang akan dilaksanakan. Hindari sistem belajar SKS (Sistem Kebut Semalam), karena ada kemungkinan jadwal sidang berubah. Rangkum dan bacalah materi jauh-jauh hari, buatlah mind-map jika perlu. Ketika sidang jawablah pertanyaan-pertanyaan penguji sebaik mungkin, gunakan pemahaman kalian. Setiap penguji memiliki pertanyaan yang bereda dan standar yang berbeda pula. Yang paling penting jangan lupa berdoa sama Yang Maha Esa dan percaya bahwa kalian pasti “LULUS”.

>> Saran buat kalian yang sudah sidang, segeralah urus administrasi yang berkaitan dengan kampus. Bagi yang belum menyelesaikan PI atau revisi, selesaikan secepatnya. Biasanya, untuk mengurus bebas keuangan ke-2 paling cepat 4 hari atau seminggu setelah sidang.

Ini bukanlah akhir..tapi awal dari perjuangan yang sebenarnya. Ingat sahabat, di atas langit masih ada langit. Namun, jangan lupa bahwa sesekali kita juga harus melihat ke bawah. Sehingga, Insya Allah kita bisa menjadi makhluk sosial yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Sekian, sampai ketemu di cerita berikutnya.

Admin deshita~ (^0^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar