Bagi kebanyakan mahasiswa/i tugas membuat makalah atau penulisan ilmiah sudah menjadi hal yang wajar. Bahkan sebelum kita duduk di bangku perkuliahan, kita sudah mengenal dan belajar membuat makalah atau penulisan ilmiah tersebut. Namun, sayangnya kemudahan mencari data dan informasi untuk bahan makalah terkadang membuat penulis atau penyusun lupa untuk menyertakan kutipan, daftar pustaka dan abstrak. Ketiga hal tersebut mungkin dianggap remeh tapi ketiga hal tersebut sangatlah penting untuk menunjang penulisan kita. Maka dari itu admin ingin berbagi ilmu dengan memberi sedikit penjelasan mengenai ketiga hal tersebut.
• Definisi
Kutipan
Kutipan adalah
salinan kalimat, paragraph, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan
orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik
yang melalui media cetak maupun elektronik.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku
atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat, plagiat adalah
mengambill karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari ialah kutipan yang tidak
mengandung makna apa-apa dalam tulisan anda. Namun, namanya mengutip, jangan
sekali-kali melakukan kesalahan ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat
kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat memberikan catatan khusus langsung
pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda ’sic’, yakni singkatan dari
sicut (latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai
petunjuk dari Depdiknas-Pusat Bahasa seperti yang termuat dalam Buku Pedoman
Umum EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka
(bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau
sebagian karanagn yang disertainya.
Bahan-bahan yang
layak dimasukkan kedalam daftar pustaka, harus berupa kutipan yang diambil dari
sumber ynag dapat dipertanggungjawabkan secara berbobot dan ilmiah. Semakin
berbobot referensi yang digunakan berarti menunjukkan sekin bernilai dan
berbobot karangan tersebut. Bahan yang tidak digunakan atau tidak dikutip dalam
teks karangan atau sebaliknya. Karena itu, kejujuran dan objektifitas dalam
memasukkan kutipan adalah tanggung jawab sang penulis.
Abstrak
Menurut American
National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari
isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi
suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan
mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
· Fungsi
Fungsi kutipan :
1. Untuk menunjang
fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data,
gagasan dan lain-lain yang relevan (catatan acuan),
2. Untuk memberikan
penjelasan penambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau
untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat (catatan kaki).
Fungsi sebuah Daftar
Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki.
Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan
pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu
harus menunjuk dengan tepat tempat. Dimana pembaca dapat menemukan pernyataan
atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus
dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca.
Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang
buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki
dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Di pihak lain Daftar
Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain, yaitu daftar pustaka berfungsi
sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa Daftar Pustaka itu dapat
pula dilihat sebagai pelengkap? Karena bila seorang pembaca ingin mengetahui
lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki. Maka ia dapat
mencarinya dalam Daftar Pustaka. Dalam Daftar Pustaka dapat mengetahui
keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
Fungsi Abstrak dalam
tulisan agar pembaca segera mengetahui isi yang ditulis secara singkat. Atau
merupakan pernyataan singkat tetapi akurat dari sisi dokumen tanpa menambah
tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut dibuat.
• Jenis dan Macam
Pada umumnya kutipan
dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Kutipan langsung
(Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya,
kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya. Kutipan langsung biasanya
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. untuk mengutip
rumus atau model matematika
b. untuk mengutip
peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintah
c. untuk mengutip
peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara
d. untuk mengutip
beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
e. untuk mengutip
beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan
akan kehilangan maknanya
Kutipan langsung
dibagi menjadi 2,yaitu:
- Kutipan langsung pendek (short direct quotation) adalah kutipan
langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang
demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik diantara bahan
yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian
dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
- Kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation) adalah kutipan
langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut
diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan
satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan
huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai
sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara
tanda petik.
2. Kutipan tidak
langsung (Indirect Quotation atau paraphrase) adalah kutipan yang tidak persis sama
seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran
atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri.
Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung
dimasukkan dalam kalimat atau alinea. Kutipan tidak langsung dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. kutipan tidak langsung
pendek (short indirect quotation) adalah kutipan tidak langsung yang terdiri
dari satu alinea atau kurang.
b. kutipan tidak
langsung panjang (long indirect quotation) adalah kutipan tidak langsung yang
terdiri lebih dari satu alinea.
Jenis-jenis daftar
pustaka :
a. Buku-buku dasar :
buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap
itu.
b. Buku-buku khusus
: yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang
langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
c. Buku-buku
pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.
Jenis Abstrak :
1. Abstrak Indikatif
adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang
terkandung dalam laporan atau karya
ilmiah yang bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan
isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan.
Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan asli perlu dibaca atau
tidak.
2. Abstrak
Informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan
data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca
tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif,
disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti judul, penulis,
institusi, tujuan, metode, dan analisis laporan, hasil penelitian, kesimpulan.
• Cara pemakaian/penulisan
Cara Penulisan
Sumber Kutipan dari Berbagai Sumber. Selain buku, sumber lain yang dapat
dikutip adalah:
1. Buku
Cara penulisan:
- jika satu sampai
tiga pengarang, nama penulis ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan
diikuti koma. Jika pengarang lebuh dari tiga pengarang, nam pengarang pertama
diikuti singkatan dkk (dan kawan-kawan) atau et.al (et alli)
- judul buku dicetak
miring
- judul buku yang
diikuti informasi (sub judul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau titik.
- informasi
penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nam kota (diikuti titik dua),
penerbit (diikuti koma) dan tahun, setelah kurung tutup diberu koma.
- dapat diikuti kata
halaman (disingkat hlm atau h ) dan dapat juga, nomor halaman angka arab dan
diakhiri dengan titik.
2. Penerbitan
pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terkemuka
Cara penulisan:
Nama lembaga, judul
penerbitan (diberi garis bawah), data tentang penerbitan (tanggal, bulan, serta
tahun diapit tanda kurung), nomor halaman (bisa disingkat hlm. atau h).
3. Surat kabar
Cara penulisan:
Macam tulisan atau
nama pengarang (jika ada), judul berita atau karangan, nama surat kabar, data
tentang penerbitan, bagian (jika ada, nomor halaman, kolom (jika ada)).
4. Artikel dalam
jurnal
Cara penulisan:
Nama pengarang,
juduk artikel (diikuti tanda petik), nama jurnal (dicetak miring), nomor
volume: nomor halaman, (tempat, bulan dan tahun penerbitan), nomor halaman.
5. Terjemahan
Cara penulisan:
Nama asli pengarang,
judul asli buku atau judul terjemahan, penerjemah (bisa disingkat terj.), (nama
kota;penerbit, tahun), nomor halaman.
6. Majalah
Cara penulisan:
Nama pengarang, judul
artikel (diapit tanda petik), nama majalah dicetak miring (koma diletakkan
sebelum tanda petik terakhir) nomor dan tanggal penerbitan, nomor halaman.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan daftar pustaka:
1. Jika satu
pengarang, maka nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan
dalam buku kecuali nama Tionghoa.
2. Penulis dua
pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis kedua dan
seterusnya tidk diblik.
3. Daftar pustaka
ditulis menurut alphabtis, tanpa diberi nomer urut.
4. Semua referensi
yang ada dalam kutipan dan catatan kaki dimasukkan dalam daftar pustaka.
Penyusunan
bibliografi ada dua cara,yaitu:
1.Nama pengarang,judul,nama
kota:nama penerbit,tahun penerbitan.
2.Nama
pengarang.tahun penerbitan(angka tahum boleh diapit tanda kurung,asal
konsisten).judul,kota penerbit:nama penerbit.
Cara yang kedua
lebih banyak digunakan karena berlaku secra internasionl,atau disebut model
APA(American Psychological Association).
Dua konsep utama
dalam membuat abstrak:
1. Conciseness
2. Significance
Fungsi
1. Current
awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang
suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
2. Menghemat waktu
pembaca
3. Melanjutkan
membaca atau tidak ?
4. Menghindari
terjadi duplikasi tulisan
5. Keyword :
memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Tujuan (Purpose)
1. Apa alasan
penulis ?
2. Apa ide utama
(main idea) dari penulis ?
Cakupan (Scope)
1. Apa yang menjadi
fokus penulis ?
2. Dimana yang
menjadi konsentrasi dari penulis ?
Metode (Method)
1. Jenis-jenis
temuan yang ditampilkan penulis ?
2. Bagaimana penulis
meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?
Teknik penulisan
• Jarak ketik 1 spasi
• Maksimal 250 kata
• Gunakan kalimat aktif
• Buang kalimat yang sifatnya memberikan
keterangan pelengkap
• Contoh
Contoh kutipan
langsung
“Pustaka Java berisi
ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan
kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja.
Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat
solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan”
(Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan
komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format
keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat
kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi
Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
Contoh kutipan tidak
langsung
Penulisan dengan
identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi
berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi
adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga
digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh
kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi.
(Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang
berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan
berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai
antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda.
(Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
Contoh Kutipan dalam
kutipan
‘Bahasa Java tidak
lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa.
Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat
yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh
terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’.
(Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
Contoh daftar
pustaka
1. Penulisan daftar
pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis
(tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda
titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll
setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut
ok. Seperti contoh dibawah ini:
Albarda (2004).
Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From
http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30,
3 August 2008
2. Penulisan daftar
pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal
menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri
(tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan
dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul
bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan
(tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan
(tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda
titik). Seperti contoh dibawah ini:
Peranginangin,
Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.
Soekirno, Harimurti
( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar
pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama
tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda
koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja
singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda
koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada
perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua
dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis
gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya
dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau
cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )]
setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu
beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan
tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir
kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda
titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R.,
Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning,
Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten,
J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods.
Indianapolis: McGraw-Hill Education.
Contoh abstrak
Dalam era persaingan kerja saat ini yang begitu pesat,
suatu perusahaan harus mampu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan persaingan
yang ada. Yaitu dengan mempunyai karyawan – karyawan yang berkualitas dengan
keterampilan yang bisa diandalkan untuk bisa masuk dalam era globalisasi pada
persaingan sekarang ini. Bagi perusahaan yang sudah mempunyai mutu dan kualitas
yang bagus di mata masyarakat pastilah hasil yang dicapainya itu merupakan
sumber daya dari keterampilan – keterampilan yang ada pada diri karyawannya
masing – masing. Oleh karena itu, apabila suatu perusahaan ingin mempunyai
karyawan yang berkualitas, peranan pelatihan dalam suatu perusahaan itu
sangatlah penting. Pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri adalah
untuk mengembangkan kemampuan karyawan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan atau
jabatan yang sedang dijalaninya saat ini. Program pelatihan merupakan salah
satu unsur di dalam pengembangan karyawan, dengan ditingkatkannya pengetahuan
dan keterampilan karyawan diharapkan program pelatiham dapat meningkatkan pula
prestasi kerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi
perusahaan. Program pelatihan pada PT. Hutama Karya dilaksanakan dengan metode
on the job training yang dilaksanakan oleh perusahaan itu sendiri dan off the
job training yang dilaksanakan oleh lembaga diklat di luar perusahaan.
Pelatihan yang ada pada PT. Hutama Karya ini menggambarkan bahwa pelatihan
mempunyai hubungan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan. Adapun kendala
yang dihadapi adalah masalah dana. Dana yang diperlukan tidaklah sedikit,
karena kebutuhan – kebutuhan lainnya juga perlu dibiayai. Perusahaan
mengatasinya dengan cara menyusun program secara sistematik yang didasarkan
pada analisa jabatan.
Semoga
tulisan di atas bermanfaat bagi para pembaca, jika ada kesalahan dalam
penulisan ataupun penyusunan tulisan ini admin mohon maaf. Semoga di tulisan
berikutnya tulisan admin akan lebih baik lagi, seperti kata pepatah: ‘Lebih
baik terlambat daripada tidak sama sekali’.
referensi :